Palembang, Aksara News – Kasus pengeroyokan terhadap empat korban pemuda, saat malam takbiran Idul Fitri Jumat (21/4) di Jalan A Rivai tepatnya di simpang DPRD Provinsi Sumsel yang dilakukan tiga pelaku sepakat damai dengan para korban.
Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Haris Dinzah, melalui Kasubnit Riksa Pidana Umum (Pidum), Iptu Naibaho sepakat damai memang benar terjadi.
“Benar kedua belah pihak menempuh jalur damai atau Restorative Justice (RJ). Dan kerugian dari para korban sudah tersanggupi oleh pihak pelaku,” ujarnya, Kamis (27/4).
Ia menjelaskan, RJ berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan. “Anggota telah melakukan kedua hal itu, kemudian mendapati upaya agar kedua belah pihak dari korban dan pelaku sepakat untuk berdamai,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa ketiga pelaku ini tertangkap karena terbukti melakukan pengeroyokan terhadap empat korban pemuda.
Ketiga pemuda tersebut berinisial MA, IR dan RMD. Sebelum polisi mengamankan, ketiga pemuda ini bersama rombongannya melakukan takbiran keliling dan bertemu dengan kelompok pemuda lainnya dari korban di TKP.
Ketika itu, dari kelompok pelaku membunyikan petasan atau kembang api hingga kelompok korban tidak senang dan terjadi cekcok mulut.
Tak ingin buang waktu, kelompok korban pun melanjutkan perjalanannya.
Akan tetapi tanpa mereka tak sadar jika ternyata kelompok pelaku diam-diam mengejar kelompok korban dari belakang.
Pelaku menggunakan beberapa kendaraan sepeda motor, dan langsung mengeroyok kelompok korban.
Oleh pengeroyokan tersebut, empat pemuda dari kelompok korban mengalami luka akibat senjata tajam dari kelompok pelaku.
Sedangkan beberapa teman korban lainnya berlarian untuk menyelamatkan diri dan melapor ke pihak kepolisian.
“Setelah peristiwa kejadian, bermodalkan CCTV yang ada di sekitar lokasi, anggota kita berhasil mengamankan sepuluh pemuda. Dengan dugaan terlibat aksi pengeroyokan tersebut dan membawanya ke Polrestabes Palembang,” katanya.
Dari hasil pemeriksaan, terbukti tiga pemuda yang melakukan pengeroyokan tersebut.
Untuk motif dendam tidak ada, mereka juga tidak saling kenal. Sehingga langkah RJ sangat tepat terjadi kedua belah pihak dan pihaknya memfasilitasi RJ tersebut.