Banyuasin – Sebagai langkah untuk mengantisipasi krisis air disaat musim kemarau, Pemerintahan Desa (Pemdes) Sukaraja Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyuaisn, realisasikan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2024 untuk pembangunan embung.
Pembangunan embung tersebut dengan volume 10 X 20 X 2,5 Meter, yang berlokasi di RT 06 Dusun II Desa Sukaraja. Dan saat ini progres pengerjaannya telah selesai 100 persen dan tinggal pemasangan pagar dari baja di sekeliling embung tersebut.
Kepala Desa (Kades) Sukaraja Solimin mengatakan, pembangunan embung ini berdasarkan hasil Musyawarah desa (Musdes) dan ini termasuk program skala prioritas karena dengan adanya embung ini bisa menampung ketersediaan air.
Lanjut Kades Solimin, saat ini progres pengerjaan embung tersebut telah selesai 100 persen dan hanya tinggal pemasangan pagar. Pemasangan pagar tersebut dari baja, dan progres pengerjaannya bulan 12 mendatang.
Kades Solimin juga menerangkan bahwa Irjen Kementerian Pertanian (Kementan) meminta pemerintah desa (pemdes) mengalokasikan Dana Desa minimal 20 persen untuk pembangunan embung, guna menjaga ketersediaan air untuk masyarakat saat musim kemarau.
“Itu semua adalah program jangka panjang guna mengatasi kekeringan air di Desa Sukaraja, karena apabila musim kemarau masyarakat Desa Sukaraja sangat kesulitan untuk mendapatkan air bersih,” kata Kades Sukaraja Solimin saat ditemui aksaranews.co, Sabtu (5/10).
Dengan dasar inilah, jelas Solimin, menteri keuangan telah menerbitkan kebijakan agar ada pengelolaan dana desa keberpihakan minimal 20 persen untuk kegiatan pertanian, sebagai langkah pemerintah mengantisipasi dampak El Nino.
“Dengan adanya pembangunan embung ini, tentunya jika terjadi kekeringan selama musim kemarau dan dampak El Nino ini ada ketersediaan air untuk masyarakat di Desa Sukaraja,” tutur Kades tiga periode ini.
Selain itu, menurut Solimin, dengan adanya embung ini, tentunya akan membentuk lumbung-lumbung desa yang sangat membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan daerah.
“Secara operasional embung berfungsi mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan pasokan air untuk keperluan tanaman ataupun ternak di musim kemarau dan mencegah banjir di musim penghujan,” imbuh dia.
“Tak hanya itu, dalam embung juga dapat disebar ikan untuk usaha perikanan dan mencegah perkembangan jentik nyamuk. Bahkan di berbagai daerah lain
embung dijadikan objek wisata,” pungkas dia. (Adm).