Ahmad Zulinto : Siswa SMP Terbukti Terlibat Tawuran Akan Dikeluarkan dari Sekolah

Pendidikan108 Dilihat

Palembang, Aksara News – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Palembang H Ahmad Zulinto, S.Pd .MM akan bersikap tegas kepada siswa SMP yang terlibat tawuran.

“Kita sesalkan aksi tawuran antar pelajar ini. Tahun inilah terjadi tawuran yang begitu luar biasa. Jadi kita bersyukur Bapak Kapolrestabes turun langsung karena dia penguasa wilayah. Maka beliau beliau bertanggung jawab dan beliau meminta kami untuk menyampaikan informasi tentang tawuran anak-anak ini ada aliansi atau kelompok sebagainya,” ujarnya saat diwawancarai usai sosialisasi antisipasi tawuran di SMKN 2 Palembang, Senin (29/8/2022).

Lebih lanjut Zulinto menuturkan, sebagai kepala dinas dan juga sebagai orang Yayasan pembina yang siswanya juga masuk dalam tawuran, maka pihaknya sepakat aliansi atau kelompok ini dibubarkan di semua sekolah.

“Tidak ada aliansi dan kami keras kalau terulang kami akan berhentikan,” tegasnya.

 

Lebih lanjut Zulinto menerangkan, untuk mengantisipasi tawuran Disdik Palembang dan Disdik Sumsel sepakat ada kegiatan Imtak di sekolah.

“Kita di tingkat SMP dan SD kita ada jam ke nol, yang jam ini digunakan untuk mengaji. Ini semua antisipasi tapi mungkin kondisi 2 tahun terakhir karena ada covid-19 maka kondisi ini seperti ini. Artinya semangat jiwa anak-anak kita itu terkontaminasi karena 2 tahun ini mungkin kurang sentuhan kerohanian,” bebernya.

“Selama covid-19 tidak sekolah, jadi pengembangan psikologi anak kepribadian anak itu tidak terbentuk. Sehingga mereka egonya keluar masing-masing. Ini harus diantisipasi bersama dan tidak bisa sendirian. Dimulai dari dinas Pendidikan kota dan Provinsi kemudian dari unsur TNI serta polri unsur dinas terkait seperti Dinas sosial. Semua harus sama-sama menanggulangi ini, karena tidak selesai oleh kepolisian saja atau Dinas pendidikan saja, ini ada kolaborasi yang intens dari semua aspek dinas-dinas terkait masyarakat dan semuanya,” paparnya.

Menurutnya, tawuran SMP terjadi, karena anak-anak kelas 9 yang selisih umurnya tidak jauh dengan siswa SMA kelas 10. Sehingga sudah ada pertemanan, sehingga mereka buat aliansi tadi maka semua termakan.

“Permasalahan tawuran anak SMP kita harus cepat maka kita sama-sama cepat menyelesaikan ini,” bebernya.

“Polisi sudah melakukan tindakan, tadi ada perjanjian bersama ikrar anti wawuran. Arrtinya semua pihak termasuk pihak kepolisian juga sudah serius di dalam menanggulangi ini.

“Jika nanti anak-anak yang membawa sajam, itu ada undang-undangnya dan juga bisa menjeratnya. Walaupun anak dibawah umur, saya rasa sepakat kriminalitasnya kalau membawa sajam diberi tindakan tegas. Kalau umurnya memang anak sekolah mungkin hukumannya tidak diperlakukan seperti orang dewasa. Tapi kalau membawa sajam seperti celurit , air keras maka itu ada aturannya di kepolisian,” tambah Zulinto.

Lebih lanjut Zulinto mengungkapkan, pihaknya sepakat termasuk kepala sekolah sepakat untuk membubarkan aliansi terhitung 27 Agustus. “Semua aliansi tidak ada yang namanya aliansi sekolah. Apabila terjadi tawuran kami berhentikan,” ucapnya.

Menurutnya, aliansi atau kelompok ini bisa saja disusupi orang-orang luar. Jadi ada kolaborasi orang luar sekolah dengan membuat kolaborasi sehingga terjadi bentrok tawuran. Kadi tidak hanya antar pelajar bisa juga orang luar masuk ke dalamnya.

“Saya sudah buat edaran ke sekolah sekolah tentang tindakan tegas bagi siswa yang terlibat tawuran,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *