Palembang, Aksara News – Lembaga Kajian dan Pemahaman Al Qur’an Al Furqon Yayasan Dakwah dan Pendidikan Al Furqon Palembang kembali menggelar Kajian dan Tadabur Al Quran bertempat Gedung Daarul Jannah Al Furqon Palembang yang beralamat di Jalan R Sukamto No 1332 Sekip Ujung di Komplek SDIT Al Furqon, Sabtu (6/8/2022). Kali ini membahas tentang”Menata Kebahagiaan Hidup Dengan Qolbun Salim”.
Hadir pemateri Ustadz Jusman Fitriyansyah MPd dan juga hadir Ustadz H. Djuliar Rasyid selaku Pemilik Yayasan Al Furqon.
Ustadz Jusman Fitriyansyah MPd mengatakan, masing-masing individu memiliki perbedaan dalam memandang kebahagiaan. Sedangkan potensinya dari aqliyah, jasadiyah dan qolbiyah.
Macam macam Qolbun ada tiga yakni Qolbun maridh, Qolbun mayyit (QS 2 ayat 6-7) dan Qolbun Salim (QS As Syu’ara (26) ayat 88-89.
“Ada 12 Karakteristik orang yang memiliki Qolbun Salim dalam Alquran yakni hatinya dimuliakan dengan iman kepada Allah SWT, hati yang selalu bersyukur, hati lembut yang senantiasa mengikuti petunjuk dari Alquran. Kemudian , hati yang terkait dengan ketakwaan, senantiasa khusuk mengingat Allah SWT , hati yang tunduk pada kebenaran,” ujarnya.
Selanjutnya, condong kepada Rabbnya, mendapatkan ketenangan hati, mencintai orang yang beriman, ketulusan hati, Istiqomah, hati yang segera bertaubat dan hati yang selalu ingat dengan kematian.
Ustadz Jusman Fitriyansyah menuturkan, kebahagiaan itu harus ditata. Dan orang mempunyai pandangan yang berbeda mengenai kebahagiaan.
“Ada yang mungkin cuman memancing sudah bahagia. Ada juga yang dengan mengasuh dan mendidik anaknya dia sudah bahagia. Kita mencari titik sumber dari kebahagiaan itu, sebenarnya kita angkat dari hati yang bersih,” katanya.
Lebih lanjut Ustadz Jusman Fitriyansyah menuturkan, menjaga hati yang bersih tersebut dapat dengan membaca dan memahami Alquran. Selain itu, menjaga hubungan baik dengan sesama.
“Ketika ada saudara kita yang sukses ciri hati yang bersih itu adalah bukan iri atau tidak nyaman dengan kesuksesan atau keberhasilan orang. Tapi hati yang bersih adalah bagaimana dia menempatkan dirinya mampu mendoakan orang sukses tersebut agar lebih baik lagi,” ucapnya.
“Tentunya yang namanya kalbu itu selalu berubah-rubah tergantung dengan iman yang kadang naik kadang turun. Maka yang pertama mari kita tekankan adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak membaca dan memahami Alquran, serta berkumpullah dengan orang-orang soleh dan solehah,” tandasnya.