Muba – Tidak hanya persoalan pengentasan kemiskinan, tetapi Pj Bupati Apriyadi Mahmud juga sangat konsen menurunkan angka stunting di Bumi Serasan Sekate.
Upaya dan realisasi nyata tersebut konkrit dengan mencatat kasus stunting di Muba turun drastis mencapai 5.2 persen.
“Ini capaian yang sangat luar biasa, dalam periode 1 tahun. Muba dapat menurunkan stunting hingga 5 persen yakni dari 23.00 turun 17.70 persen,” ungkap Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Sumsel, Rahmat Gunarto saat Rembuk Stunting Audit Kasus Stunting dan Launching “Bunda AS” Kabupaten Musi Banyuasin di Auditorium Pemkab Muba, Selasa (20/6/2023).
Dikatakan, TPPS Sumsel mengapresiasi program kerja dan strategi Kabupaten Muba untuk menurunkan stunting. “Ini harus terus dijalankan dengan baik, dan Muba mendapatkan apresiasi dari bapak Gubernur Sumsel Herman Deru,” ucapnya.
Sementara itu, Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud mengungkapkan saat ini di Muba terdata ada sebanyak 513 anak stunting dan harus dituntaskan.
“Kita tidak usah lagi berteori. Nah, untuk 513 kasus ini harus tuntas. Eksekusi di lapangan sangat penting dan tahun ini kasus stunting 513 anak itu sudah tidak ada lagi,” tegasnya.
Mantan Kadinsos Pemprov Sumsel ini menegaskan, kepada OPD untuk keroyokan menuntaskan kasus stunting di Muba.
“Jadi soal anggaran tidak usah lagi saling lempar, ayo sama-sama OPD terkait keroyokan. Ini jadi tugas dan tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Dalam waktu dekat, ia mengungkapkan setiap hari nanti anak-anak stunting di Muba akan diantar makanan sehat dan iman setiap hari. “Nanti kita siapkan juru masak khusus dan makanan yang diolah akan diantar langsung untuk anak stunting,” urainya.
Ia mengingatkan, persoalan anggaran penurunan kasus stunting harus benar-benar tepat sasaran. “Jangan nanti alokasi anggaran tidak tepat sasaran, mari kita jadikan ini tanggung jawab bersama untuk menuntaskannya, tahun 2024 kasus stunting di Muba harus satu digit,” tegasnya lagi.
Plt Kepala Bappeda Muba yang juga Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Muba, Sunaryo SSTP MM mengatakan, konsep penurunan stunting di Muba menerapkan skema terintegrasi.
“Jadi semua pihak terkait terlibat, kita menerapkan instruksi pak Bupati Apriyadi yakni dengan cara keroyokan bersama-sama,” bebernya.
Ia menambahkan, ada 23 desa sebagai locus utama penurunan stunting di Muba. “Kita sudah petakan lokasi desa-nya, dan ini konkrit akan dituntaskan,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut juga Pj Bupati Apriyadi mengucurkan anggaran sebesar Rp4.4 juta untuk tiap anak stunting di Muba dan memberikan beasiswa kepada peserta didik SD-SMA di Kabupaten Muba.(ril)