PALI, AksaraNews – Sejak zaman Nenek Moyang dulu Desa yang ada di bantaran sungai Lematang menjadi langganan banjir musiman, hal itu berdampak buruk bagi masyarakat yang bermukim di desa pinggiran sungai Lematang,
Seperti halnya Desa Curup Kecamatan Tanah Abang Kabupaten PALI Provinsi Sumatera Selatan, setiap tahun sekitar 80% rumah warga Desa Curup terendam banjir, hal tersebut sudah pasti berdampak buruk bagi warga yang rumahnya terendam banjir, pertama masalah kesehatan, kedua ekonomi, karna dipastikan warga tidak bisa beraktivitas untuk mencari nafkah,
Pada Hari Jum’at (03/03/2023) Kapolsek Tanah Abang beserta jajarannya, bersamaan dengan Camat Kecamatan Tanah Abang Beserta Staf dan jajaran muspika Kecamatan, Kepala Puskesmas Tanah Abang dan Kepala Desa Beserta perangkat Desa Curup melakukan monitoring ketinggian air serta melakukan pengecekan terhadap kesehatan warga,
Mengatasi dampak buruk tersebut Kepala Puskesmas Tanah Abang Dr Almustazirin, M.Kes, menjelaskan pihaknya sudah siagakan dua posko di hulu dan hilir Desa Curup, dia juga sudah sediakan tenaga medis di setiap posko dan obat-obatan,
” Sementara ini belum ada kalau yang namanya penyakit menular atau yang sangat membahayakan kesehatan warga, hanya saja sudah ada beberapa warga yang mengalami gatal-gatal, namun kita sudah berikan obat, dan pihak petugas medis di setiap posko yang sudah kita sediakan tetap standby 24 jam,”jelas Kepala Puskesmas Tanah Abang,
Camat Kecamatan Tanah Abang, Edy Irwan.S.E, M.Si, saat diwawancarai awak media menjelaskan saat ini hampir setiap Desa yang ada di pinggiran sungai Lematang kebanjiran, tapi yang paling dalam dan berdampak kepada warganya itu Desa Curup, hingga harus menjadi perhatian serius dari segala pihak,
” Ada sekitar 250 KK yang rumahnya terendam banjir di Desa Curup, kita sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa agar tetap waspada dan bersiap untuk mengungsikan warga ketempat yang lebih aman jika banjir semakin dalam, apalagi ini musim penghujan dan curah hujan yang deras akan membuat banjir semakin dalam,” papar Camat Tanah Abang,
Sementara itu, salah satu warga Desa Curup yang bernama Suharman mengaku sangat terdampak, dari penuturannya hampir setiap warga Desa Curup yang tidak bisa beraktivitas untuk mencari nafkah, pertama susah keluar rumah apalagi yang posisi rumah nya jauh dari jalan utama, air dalam sedalam leher orang dewasa,
“Terus mayoritas penduduk sini petani, sementara lahan pertanian kami terendam banjir, sementara sampai saat ini belum ada bantuan dari pihak manapun,” tutur Suharman.(Lesmi)
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.